Mitos dan Fakta Mengenai Kolesterol
Berikut ini beberapa jenis dan macam mitos dan fakta mengenai kolesterol yang beredar di masyarakat, sebagaimana diolah dari berbagai sumber terkemuka, yaitu:
- Kolesterol pemicu serangan jantung merupakan hal yang umum beredar di masyarakat, namun faktanya menurut dr.Bowden, separuh orang yang berobat ke rumah sakit karena penyakit jantung ternyata memiliki kadar kolesterol normal, dan separuh orang yang kadar kolesterolnya tinggi memiliki kondisi jantung yang normal.
- Kolesterol tinggi berbahaya bagi tubuh, faktanya kolesterol bahan pembangun tubuh. Setiap sel tubuh butuh kolesterol, pembuatan hormon dan bahkan bahan mentah struktur dan proses kimia otak. Jadi kolesterol sangat-sangat dibutuhkan tubuh. Kolesterol tinggi bukan penyakit.
- Lemak jenuh merupakan sumber kolesterol sehingga harus dikurangi kadarnya, faktanya ASI atau air susu ibu mengandung lemak jenuh sebesar 55% dan tinggi kolesterol. Ronald Krauss juga mengungkapkan bahwa lemak jenuh tak ada hubungannya dengan penyakit jantung ataupun stroke.
- Daging dan lemak hewani meningkatkan kadar kolesterol, faktanya menurut dr. Castelli tidak pernah ada bukti keterkaitan antara konsumsi daging dan lemak hewani dengan peningkatan kadar kolesterol, tekanan darah atau penyebab peningkatan resiko CVD atau jantung koroner.
- Kolesterol penyebab serangan penyakit jantung, faktanya peradangan adalah penyebab utama terjadinya serangan jantung.
Kolesterol rendah menurunkan resiko serangan jantung, faktanya menurut Russsian Lipid Research Clinics Prevalence Follow-up Study Shestov dikatakan bahwa sejumlah orang yang kolesterolnya rendah maka resiko kematian karena sakit jantung malah meningkat yang disebabkan karena perubahan gaya hidup.
Kolesterol yang berlebihan akan diendapkan dalam pembuluh darah koroner, faktanya kesimpulan ini didasarkan penelitian pada kelinci yang diberi asupan lemak tinggi sehingga terjadi sumbatan lemak pada pembuluh darahnya. Nikolai Anitschkov pernah melakukan percobaan kelinci diberikan asupan lemak dan hasilnya sama. Padahal sistem pencernaan dan metabolisme pemakan rumput akan berbeda dengan sistem pencernaan dan metabolisme omnivora seperti manusia.
Kadar kolesterol LDL rendah akan menurunkan risiko serangan jantung koroner, namun faktanya menurut sebuah penelitian oleh jurusan farmasi UCLA dikatakan bahwa 75% pasien serangan jantung memiliki kadar kolesterol LDL yang aman yaitu kurang dari 130 mg/dL.
LDL harus dijaga dalam kisaran rendah, semakin rendah kadar kolesterol LDL maka akan semakin baik. Namun faktanya menurut penelitian yang dilakukan oleh dr. Kahn yang dilakukan di Amerika Serikat dengan melibatkan 2500 orang responden selama 3 tahun, diambil kesimpulan bahwa mereka yang kadar kolesterol LDL-nya rendah yaitu pada kisaraan 71 mg/dL mengalami peningkatan resiko sebesar 68% dibandingkan mereka yang memiliki kadar LDL sebesar 130 mg/dL. Hasil ini dipublikasikan dalam Low-Density Lipoprotein Levels in Patients With Acute Heart Failure. Congest Heart Fail.
Salah satu mitos dan fakta mengenai kolesterol yang sebaiknya perlu diluruskan kembali adalah LDL dan HDL termasuk dalam jenis kolesterol, namun faktanya LDL dan HDL adalah selaput pembungkus kolesterol dengan rapat jenis yang berbeda. LDL memiliki kerapatan jenis yang lebih rendah dibandingkan HDL sedangkan substansi dasarnya tetap sama yaitu kolesterol. Apabila dianalogikan adalah seorang yang sama, dengan mengenakan baju dengan ukuran yang berbeda yaitu ketat ataupun longgar. Namun demikian, apapun mitos dan fakta tentang kolesterol ini sebaiknya tidak disikapi secara berlebihan. Satu hal utama yang paling penting untuk diperhatikan adalah melakukan pola hidup sehat. Semoga bermaanfaat.
Demikianlah beberapa jenis dan macam mitos dan fakta mengenai kolesterol yang beredar di masyarakat. Namun demikian, pro dan kontra mengenai kolesterol ini sepertinya akan terus berkembang luas dalam masyarakat. Beberapa kalangan memang meragukan komponen kolesterol sebagai penyebab utama terjadinya serangan jantung koroner, sehingga pemberian statin sebagai obat penurun kolesterol yang omzetnya milyaran dollar ini masih dipertanyakan ke-efektifitasan-nya. Semoga bermanfaat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar