Senin, 17 November 2014

Sistem Integumen



            Tubuh manusia merupakan satu kesatuan sistem yang saling bekerja sama dalam melaksanakan berbagai kegiatan yang dilakukan oleh tubuh. Setiap aktivitas sehari yang dilakukan manusia pasti akan terjadi interaksi baik dengan orang, benda, termasuk lingkungan sekitarnya. Tubuh manusia mempunyai organ yang mampu melindungi tubuhnya dari terpaan zat zat asing di lingkungan sekitar yang memungkinkan akan mempengaruhi kondisi tubuh saat orang tersebut berkontak langsung terhadap sesuatu. Organ ini merupakan organ terbesar tubuh yaitu kulit. Organ tersebut merupakan bagian dari sistem integumen tubuh yang melapisi permukaan luar tubuh. Sistem integumen terdiri atas kulit dan derivat kulit yang telah terspesialisasi diantaranya kuku jari tangan dan kaki, rambut dan kelenjar kulit.

A.    Fungsi Integumen
Menurut Sloane tahun 2003 fingsi sistem integumen yaitu:
1.    Pelindung tubuh (Protection).
     Kulit akan melindungi tubuh dari mikroorganisme, zat – zat kimia atau mekanik, radiasi sinar ultra violet dan menjaga homeostasis cairan tubuh,
2.    Pengatur suhu tubuh (Thermoregulation).
     Kulit akan mempertahankan dan mengatur suhu tubuh yang diperankan oleh pembuluh darah dan kelenjar keringat.
3.    Pengeluaran (Ekskresi).
     Kulit akan mengekskresi zat zat yang tidak dipergunakan lagi di dalam tubuh seperti zat berlemak, air dan ion – ion misal Na+.
4.    Metabolisme tubuh.
     Di dalam kulit terdapat moleku prekusor yang perperan dalam sintesis vitamin D yang penting dalam pembentukan dan perkembangan tulang. Dalam proses sintesis vitamin D membutuhkan bantuan sinar ultraviolet.
5.    Komunikasi
     Kulit merupakan reseptor tubuh yang berperan dalam penerimaan semua stimulus dari lingkungan yang akan mendetaksi sensasi berkaitan dengan suhu, sentuhan, tekanan dan nyeri. Selain itu kulit juga berperan dalam media ekspresi wajah dan reflek vaskular.

B.     Komponen Integumen.
Menurut Sloane tahun 2003 komponen sistem integumen yaitu:
1.    Kulit
http://miauwme.files.wordpress.com/2010/03/anfis-kulit1.jpg
Strukrur Kulit
Kulit merupakan organ terbesar tubuh. Pada pria dengan berat badan 75 kg memiliki berat kulit 4,5 kg yang menutupi area seluar 18 kaki persegi (1,67 m2). Kulit terdiri atas lapisan epidermis, dermis dan subkutan.
a.    Lapisan Epidermis.
Lapisan ini merupakan bagian terluar kulit, yang memiliki ciri – ciri sebagai berikut:
-       Tersusun atas jaringan epitel skuamosa bertingkat yang terkreatinisasi.
-       Tidak memiliki pembuluh darah.
-       Memiliki sel – sel yang rapat.
-       Banyak ditemukan di telapak tangan dan telapak kaki.
Lapisan epidermis mengalami stratifikasi menjadi lima lapisan yaitu:
-       Stratum Basalis (germinativum).
Merupakan lapisan tunggal sel sel yang melekat pada jaringan ikat dari lapisan kulit dibawahnya  (dermis). Di lapisan ini terjadi pembelahan sel yang berlangsung cepat dan sel baru didorong masuk kelapisan berikutnya.
-       Stratum Spinosum.
Lapisan ini merupakan yang paling tebal dan sering disebut lapisan sel spina atau tanduk karena sel – selnya disatukan oleh tonjolan yang menyerupai spina. Spina adalah bagian penghubung intraselusar yang disebut desmosom.
-       Stratum granulosum
Lapisan ini terdiri atas 3 sampai 5 lapisan, di dalamnya terdapat barisan sel yang bergranular keratohialin yang menupakan prekusor pembentuk kreatin. Kreatin adalah protein keras dan resilien, anti air untuk melindungi permukaan kulit yang terbuka. Pada lapisan epidermis kreatinnya bersifat lunak dengan kadar sulfur rendah dan berkebalikan dengan kreatin pada kuku dan rambut. Kematian sel terjadi ketika keratohialin dan kratin berakumulasi sehingga nukleus sel berdisintegrasi.
-       Stratum Lusidum.
Lapisan ini merupakan lapisan jernih yang tembus cahaya. Lapisan ini terdiri atas sel – sel gepeng yang tidak bernukleus yang mati atau hampir mati dengan ketebalan empat sampai tujuh lapisan sel.
-       Stratum Korneum
Lapisan ini merupakan lapisan teratas yang terdiri dari 25 sampai 30 lapisan sisik yang telah mati atau terkeratinisasi. Semakin mendekati permukaan sel – sel pada lapisan ini semakin gepeng. Lapisan ini tersusun atas lapisan basalis dan korneum, hanya melapisi seluruh tubuh kecuali telapak tangan dan kaki.
Pada dasarnya lapisan epidermis akan megalami proses pergantian dari dasar sampai sampai lapisan paling atas setiap 15 sampai 30 hari. Proses perbaharuan yang konstan pada sel terdeskuamasi terjadi melalui pembelahan sel di lapisan basalis    sel bergerak ke atas menuju permukaan          sel terkeratinisasi      mati
        Permukaan tubuh yang terbuka tertutup lembaran sel epidermis mati.
b.   Lapisan Dermis.
Lapisan ini sering disebut sebagai kulir sebenarnya. Lapisan dermis dan epidermis dipisahkan oleh suatu membran yang bernama lamina atau membran dasar. Membran ini terdiri dari :
-       Lapisan papilar
Lapisan ini adalah jaringan ikat areolar renggang dengan fibroblas, sel mast dan makrofag. Lapisan ini mengandung banyak pembuluh darah yang memberi nutrisi lapisan epidermis. Dalam lapisan ini terdapat papila dermal yang mengandung reseptor sensorik taktil dan pembuluh darah yang menonjol ke dalam lapisan epidermis. Jumlah terbesar papila dermal terdapat pada telapak tangan dan kaki mencapai 65.000/inci persegi.guratan tangan adalah untuk mempermudah penggenggaman melalui peningkatan friksi.
-       Lapisan retikular.
Lapisan ini tersusun atas jaringan rapat ireguler yang rapat, kolagen dan serat elastis. Lapisan ini terletak dibawah lapisan papilar. Pengeriputan kulit yang terjadi seiring proses menua terjadi karena terjadi deteriorasi normal pada simpul kolagen dan serat elastis.
c.    Lapisan subkutan / hidodermis (Fasia Superfisial)
Lapisan ini mengandung banyak pembuluh darah, ujung saraf dan mengandung sel lemak yang bermacam – macam tergantung pada area tubuh dan nutrisi individu.

Warna kulit antara individu satu dengan yang lain berbeda. Menurut Sloane tahun 2003 hal tersebut dipengaruhi oleh:
a.       Melanosit
Melanosit terletak di stratum basalis yang menghasilkan pigmen melanin, berperan dalam pewarnaan kulit, melindungi kulit dari radiasi ultraviolet. Produksi melanin semakin meningkat jika sering terpapar sinar matahari. Bagian tubuh yang mengalami pigmentasi besar terdapat pada putting susu, areola, area sirkumanal, skrotum, penis dan labia mayor. Sedangkan pada telapak tangan dan lali mengandung sedikit pigmen. Perbedaan warna kulit antar ras terjadi akibat adanya perbedaan genetik dalam memproduksi jumlah melanin, pemecahan pigmen yang lebih lebar.
b.      Darah yang terlihat dari permukaan dalam pembuluh dermal menghasilkan warna merah muda. Biasanya terlihat pada orang berkulit putih.
c.       Pigmen kuning atau karotin ditemukan di stratum korneum dan dalam sel lemah dermis dan hipodermis.
2.    Derivat Kulit
Derifat kulit yang telah terspesialisasi terdiri atas kuku, rambut, kelenjar keringat dan kelenjar sebasea (Sloane,2003).
a.       Kuku
Kuku jari tangan dan kaki berasal dari perpanjangan epidermis ke dalam dermis. Kuku adalah lempengan keratin keras yang berlekuk yang terletak di atas dasar kuku. Pembuluh darah akan mensuplai nutrisi kepada kuku. Badan kuku tumbuh dari akar kuku yang tertanam di kulit. Kuku akan tumbuh kira – kira 0,5 mm per minggu. Pertumbuhan terjadi lebih cepat pada musim kemarau. Kutikel (eponikium) adalah lipatan epidermis berlekuk yang menutup akar kuku. Hiponikium adalah stratum korneum tebal di bawah ujung lepas kuku. Lunula (bulan sabit adalah area keputihan berbentuk melengkung dekat kutikel.
b.      Rambut atau pili
Hampis seluruh permukaan tubuh manusia terdapat rambut. Rambut terdiri atas dua jenis rambut vellus dan rambut terminasi.
-          Rambut villus (rambut kecil, tidak berwarna dan hampir samat)
-          Rambut terminasi
Rambut kasar dan dapat dilihat, terdapat di kepala alis dan bulu mata. Pada masa pubertas rambut terminasi akan menggantikan posisi rambut vellus di ketiak dan pada pubertas laki – laki ditandai dengan rambut di muka.
C.     Peranan Kulit dalam Termoregulasi
Setiap individu membutuhkan energi untuk beraktivitas. Energi dihasilkan dari metaholisme tubuh, selain menghasilkan energi, tubuh juga akan menghasilkan panas akibat pergerakan otot dalam aktivitas metaboliknya. Tubuh harus mempertahankan suhunya agar tetap dalam batas normal melalui pertahanan kulit. Kulit akan mempertahankan suhu tubuh melalui (Sloane, 2003):
a.       Pengeluaran panas di kulit
Pengeluaran panas melalui kulit terjadi melalui proses perspirasi tak kasat mata dan evaporasi air.
-          Perspirasi tak kasat mata, terjadi difusi molekul air melalui kulit.
-          Evaporasi air dilakukan dengan pengeluaran keringat sebagai mekanisme pendinginan saat cuaca panas dan lembab. Pengeluaran panas dikendalikan sistem saraf yang akan berespon terhadap terjadinya pemanasan atau pendinginan darang yang berlebih.
b.      Retensi panas
Proses ini terjadi pada jaringan aiposa dalam lapisan subkutan. Lemak merupakan insulator panas dan derajat insulasi bergantung pada jumlah jaringan adiposa.
c.       Pembuluh darah dalam papila dermal dikendalikan sistem saraf
Terdapat dua kemungkinan yang terjadi yaitu:
-          Pembuluh darah berdilatasi       aliran darah meningkat ke permukaan kulit  
Konduksi panas pada eksterior.
-          Pembuluh darah berkonstriksi       aliran darah menurun ke permukaan kulit dalam mempertahankan panas tubuh sentral.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar