Efek Antibiotik Pada Kulit
Sebagai organ terluar, kulit menjadi pertahanan pertama dari serangan bakteri atau virus. Untuk itu, amat diperlukan beberapa penjagaan yang harus dipersiapkan tubuh. Salah satunya adalah dengan menjaga kesehatan kulit. Namun, bagaimana jika pada kenyataannya kulit Anda malah terserang dari dalam? Seperti misalnya Anda menderita sakit dan harus mengonsumsi obat antibiotik yang ternyata berpengaruh pada kulit Anda. Ya, jangan salah sangka, karena bisa terjadi juga adanya efek antibiotik pada kulit.
Bahkan, hanya karena efek gatal atau terdapat bintik-bintik merah (ruam) yang dianggap biasa saja di kulit, kalau dibiarkan saja dan tidak dianggap malah bisa berakibat fatal di kemudian hari. Efek pada kulit itulah yang disebut dengan alergi kulit. Itu artinya tubuh Anda tidak dapat menerima dan cenderung menolak antibiotik yang dimasukkan ke dalam tubuh. Meski tujuan awalnya adalah untuk mengobati penyakit Anda.
Alergi terhadap antibiotik kalau tidak diperhatikan akan sangat membahayakan. Hal ini dikarenakan betapa mudahnya seseorang yang sakit cenderung meminta antibiotik sebagai obat dengan alasan biar cepat sembuh. Begitu pula dengan dukungan halus dari sang dokter yang lebih mudah memberikan antibiotik meski pasiennya hanya mengalami demam atau nyeri. Seperti yang diketahui bersama, cara mengonsumsi antibiotik sedikit berbeda. Agar efeknya mengena, antibiotik harus dikonsumsi sampai habis.
Orang yang alergi terhadap antibiotik cenderung akan merasa gatal pada awal pemberian obat. Setelahnya akan muncul bintik-bintik merah atau ruam dan menyebar ke sekujur tubuhnya. Bagi orang yang tidak memahami efek dari alergi tentu akan menyangka hal itu bukan sesuatu yang perlu dikhawatirkan sehingga terus mengonsumsi obat antibiotik dengan berharap penyakit utamanya sembuh. Namun, jika dibiarkan terus berlarut, alergi tersebut justru akan membahayakan dan akan terus menyerang hati yang bisa berakibat fatal seperti kematian.
Untuk menghindari hal tersebut, alangkah baiknya sebelum menggunakan atau mengonsumsi obat antibiotik, lakukan tes screening atau tes alergi. Tes ini dilakukan dengan cara menyuntikkan sedikit bahan obat ke bagian bawah kulit. Tes ini amat sakit dan cenderung banyak dihindari. Akan tetapi efek positifnya tentu amat besar, yaitu langsung mengetahui apakah kita alergi terhadap jenis obat-obat tertentu.
Hal lain yang perlu diperhatikan berkaitan dengan antibiotik adalah resistensi. Pemberian antibiotik yang berlebihan cenderung akan menghasilkan sifat resistensi, yaitu kemampuan mikroba untuk melakukan perlawanan terhadap pengaruh antibiotik. Hal ini dikarenakan ada mikroba yang bertahan hidup saat antibiotik dimasukkan dan mikroba ini kemudian mengembangkan sistem kekebalannya agar kuat terhadap antibiotik yang bersangkutan.
Kesimpulan dari itu semua, masih perlukah antibiotik ada pada resep obat untuk penyakit Anda? Jika ya, apakah Anda mempunyai alergi terhadap antibiotik tersebut? Coba tanyakan pada dokter Anda agar tidak ada masalah atau efek antibiotik pada kulit Anda.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar