Selasa, 16 Juni 2015

Malaysia-Indonesia tegang lagi gara-gara pesawat terobos Ambalat

Jalinan Indonesia serta Malaysia kembali memanas. Pemicunya, pesawat Malaysia terdeteksi melalui batas hawa Indonesia.

Pesawat asing yang masuk lokasi hawa Ambalat, terpantau di Unit Radar 225 Kosek II, Kohanudnas Tarakan, Kalimantan Utara. Menurut komandan unit radar Mayor Lek M Suarna, pelanggaran lokasi di perbatasan kerapkali dikerjakan oleh pesawat Malaysia.

Bermacam reaksi bermunculan. Mengingat ke-2 negara telah pernah mengulas batas hawa semasing dengan harapan tidak lagi ada yang coba-coba melintas dengan berniat.

Kemelut dua tetangga ini sesungguhnya bukanlah yang pertama berlangsung. Telah berulang-kali Indonesia serta Malaysia sama-sama berseberangan.

Dari mulai permasalahan nelayan, asap kebakaran rimba, sampai klaim budaya yang kerap dikerjakan Malaysia. Walau juga selanjutnya permasalahan usai saat ke-2 negara lewat perwakilan negaranya duduk berbarengan.

Untuk momen pesawat Malaysia yang melalui batas, kesempatan ini Indonesia betul-betul geram. Dari Wakil Presiden Juiceuf Kalla sampai anggota DPR turut bereaksi.

Tersebut sikap tegas mereka lihat tingkah laku Malaysia yang kerap masuk diam-diam ke lokasi hawa Indonesia :

1. JK katakan bila tidak dapat dibicarakan baik-baik, pemerintah bakal protes

Tentara Nasional Indonesia Angkatan Hawa (TNI AU) memberi perhatian spesial pada sebagian aksi militer Malaysia. Pasalnya, pesawat Malaysia disangka sudah masuk serta tidak mematuhi lokasi perbatasan Indonesia serta Malaysia di Kalimantan, Blok Ambalat.

Terdaftar, sampai sekarang ini telah sembilan kali pesawat perang punya Malaysia itu masuk ke lokasi hawa Indonesia tanpa ada izin.

Wakil Presiden Juiceuf Kalla (JK) menyampaikan, pemerintah Indonesia bakal berlaku tegas pada beragam pelanggaran batas lokasi yang dikerjakan oleh pemerintah Malaysia. Bahkan juga, Indonesia bakal mengemukakan nota memprotes berkenaan hal semacam ini.

 " Ya kita kerjakan dengan cara bersahabat dahulu, mengemukakan pertanyaan (pada pemerintah Malaysia). Bila butuh memprotes, seperti itu, " kata JK sekian waktu lalu.

JK lihat permasalahan pelanggaran batas lokasi ini berkali-kali berlangsung, serta berkali-kali juga pemerintah Indonesia berusaha merampungkan masalah ini.

 " Oleh karenanya, akhirnya yaitu ada perundingan perbatasan, " lebih dia.

Ketua Komisi I DPR Mahfudz Siddiq menyampaikan, ada dua permasalahan yang butuh disoroti berkenaan masuknya pesawat asing di lokasi hawa Indonesia dengan cara ilegal.

Pertama, system radar yang dipunyai Indonesia masih tetap lemah, hingga bikin ruangan terbuka serta jadi sela mudahnya pesawat-pesawat asing masuk ke lokasi NKRI.

 " Ke-2, regulasi penegakan hukumnya butuh diperbaiki. Terlebih sanksi untuk pesawat-pesawat yang tidak mematuhi hawa di lokasi kita, sanksinya sangatlah enteng, bila tidak salah Rp 40 juta atau berapakah. Sesaat dengan kecanggihan tehnologi saat ini pesawat asing itu kan umpamanya pesawat komersil atau ada pula kan pesawat mata-mata. Jadi, dua hal semacam ini yang perlu dibenahi, " kata Mahfudz di Gedung DPR, Jakarta, Senin (15/6) tempo hari.

Diluar itu, dia meminta Kasau Marsekal TNI Agus Supriatna mengambil sikap atas peristiwa ini, yakni memperkuat navigasi dari Angkatan Hawa. Hingga, peristiwa ini tidak terulang di masa yang akan datang.

Panglima TNI Jenderal Moeldoko menyebutkan bakal melayangkan memprotes pada Malaysia yang sudah tidak mematuhi perbatasan. Terlebih, ke-2 negara sudah setuju jadikan Ambalat juga sebagai lokasi dengan status quo.

 " Pasti kelak bakal diingatkan ya. Kita dalam dunia diplomasi ada yang dimulai dari soft dahulu, mengapa lu harus demikian, kan gitu, " terang Moeldoko di Istana Presiden, Jakarta, Senin (15/6).

Menurut Moeldoko, sebenarnya pada Indonesia serta Malaysia sudah setuju supaya tak tidak mematuhi atau masuk Blok Ambalat hingga memancing konflik.

 " Sesungguhnya kita telah setuju dengan panglima mereka ya untuk permasalahan Ambalat janganlah lagi. Kita anu lah, kita ada disana gitu. Kita sama-sama melindungi saja. Lu melindungi, saya juga melindungi. Kita telah setuju, " kata Moeldoko.

Kata dia, diplomasi lebih diprioritaskan supaya ke-2 negara terus bersahabat serta tak sama-sama bermusuhan.

Wakil Ketua Komisi I DPR Tantowi Yahya menyebutkan masuknya pesawat militer Malaysia ke Blok Ambalat jadi satu kelalaian dari TNI serta Menteri Pertahanan. Karena, masuknya pesawat Malaysia dapat dibuktikan tak terpantau dengan cara jeli.

 " Itu harusnya di tanyakan ke Kemhan, Panglima TNI serta 3 kepala staf yang ada. Ya itu sebenarnya suatu hal kebobolan bila ada pesawat asing masuk lokasi yurisdiksi kita lalu tak terpantau sekalipun, " kata Tantowi di Gedung DPR, Jakarta, Senin (15/6).

Tantowi menyebutkan ada dua hal yang perlu disoroti atas peristiwa ini. Yaitu, kelalaian dalam pengawasan dan ketidakmampuan tehnologi yang mumpuni.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar