Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) DKI Jakarta Awen Supranata mengatakan beberapa faedah dari sisik trenggiling. Pada awal mulanya di beritakan, sejumlah 405 kg sisik trenggiling yang bakal diekspor serta yang diimpor sudah diamankan Kantor Pengawasan serta Service Bea serta Cukai Bandara Soekarno-Hatta pada bln. Januari 2015.
" Pada sisik trenggiling atau Manis javanica, ada zat yang juga ada di narkoba type sabu. Diluar itu, (sisik trenggiling) dapat juga buat bahan kosmetik serta bahan jeans, dapat lebih tahan tuturnya, " kata Awen, Selasa (26/5/2015).
Awen memperoleh info itu sesudah mengambil sampel dari sisik trenggiling yang diamankan untuk diuji di laboratorium. Dari keseluruhan 405 kg sisik trenggiling itu, diprediksikan ada seputar 500 ekor trenggiling yang dikorbankan untuk di ambil sisiknya.
Sisik trenggiling juga sebagai bahan bikin sabu sudah disibakkan oleh ahli lingkungan hidup serta kesehatan Kampus Riau Ariful Amri. Menurut Ariful, ada zat aktif Tramadol HCI di sisik trenggiling yang disebut partikel pengikat zat yang ada pada psikotropika type sabu.
Ariful memberikan, Tramadol HCI tersebut juga adalah zat aktif dari salah satu obat analgesik yang umum dipakai untuk menangani nyeri. Obat analgesik sejenis itu kerap dipakai oleh pasien dirumah sakit yang alami nyeri akut atau kritis pasca-operasi.
Sampai sekarang ini, pelaku penyelundupan sisik trenggiling ini belum tertangkap. Pelaku bakal dijerat Pasal 21 Ayat 2 Undang-Undang Nomer 5 Th. 1990 perihal Konservasi Sumber Daya Alam Hayati serta Ekosistemnya. Pelaku diancam hukuman lima th. penjara serta denda Rp 100 juta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar