Ingin agar anak terbiasa menabung? Jangan ditunda, ajarkan kebiasaan baik itu sejak dini. Bahkan, idealnya sejak anak masuk usia sekolah. “Mengajar anak menabung di usia sekolah lebih mudah,” ujar psikolog anak Universitas Indonesia, Indri Savitri.
Indri mengatakan anak di usia sekolah lebih mudah diajarkan menabung karena mereka biasanya lebih gampang diberikan pemahaman. Di usia sekolah, anak biasanya memiliki kegemaran jajan. Hal ini bisa karena faktor lingkungan maupun bawaan diri sang anak. Dalam hal ini orang tua, kata Indri, perlu mengajarkan cara memilih jajanan yang perlu dibeli dan mana yang tidak. Dengan memberikan pemahaman memilah jajanan, anak secara tidak langsung diajarkan menyisakan uang.
Indri mengatakan, kunci mendidik anak agar gemar menabung adalah konsistensi. Para orang tua tidak boleh gampang putus asa atau gampang puas saat mendidik anak. Hal ini karena sifat anak-anak yang gampang berubah. Mereka bisa dengan mudah menyerap “masukan” baru dari lingkungannya dan melupakan ajaran dari orang tua.
Saat mengajar anak menabung, ada baiknya orang tua memberikan motivasi kepada mereka. Motivasi bisa berupa manfaat yang akan didapatkan anak bila rajin menabung. ''Orang tua misalnya bisa menggambarkan kepada anak bahwa dengan menabung mereka bisa membeli mainan yang diinginkan. Atau dengan menabung mereka bisa berliburan ke tempat yang mereka idamkan,'' ujar Indri.
Hal penting lain dalam mendidik kebiasaan menabung pada anak adalah memberikan penghargaan atau sanksi. Penghargaan menjadi penting agar anak merasa yang mereka lakukan mendapat perhatian. Penghargaan misalnya bisa berupa liburan ke tempat yang diinginkan anak apabila tabungan mereka mencapai target yang ditetapkan.
Selain itu, memberi sanksi kepada anak yang boros juga perlu agar mereka sadar ada konsekuensi yang harus diterima bila berbuat tidak baik. Sangsi misalnya bisa berupa pengurangan uang jajan.
Terlepas dari semua itu, yang tidak kalah penting saat melatih kebiasaan menabung pada anak adalah dengan memberikan teladan. Orang tua tidak boleh hanya bisa mengajarkan tetapi juga mesti melakukan. Indri mengatakan Anak yang memiliki orang tua hobi belanja biasanya akan kesulitan melatih sifat hemat. “Gaya hidup orang tua sangat mempengaruhi kebiasaan anak,” ujarnya.
Indri mengatakan anak di usia sekolah lebih mudah diajarkan menabung karena mereka biasanya lebih gampang diberikan pemahaman. Di usia sekolah, anak biasanya memiliki kegemaran jajan. Hal ini bisa karena faktor lingkungan maupun bawaan diri sang anak. Dalam hal ini orang tua, kata Indri, perlu mengajarkan cara memilih jajanan yang perlu dibeli dan mana yang tidak. Dengan memberikan pemahaman memilah jajanan, anak secara tidak langsung diajarkan menyisakan uang.
Indri mengatakan, kunci mendidik anak agar gemar menabung adalah konsistensi. Para orang tua tidak boleh gampang putus asa atau gampang puas saat mendidik anak. Hal ini karena sifat anak-anak yang gampang berubah. Mereka bisa dengan mudah menyerap “masukan” baru dari lingkungannya dan melupakan ajaran dari orang tua.
Saat mengajar anak menabung, ada baiknya orang tua memberikan motivasi kepada mereka. Motivasi bisa berupa manfaat yang akan didapatkan anak bila rajin menabung. ''Orang tua misalnya bisa menggambarkan kepada anak bahwa dengan menabung mereka bisa membeli mainan yang diinginkan. Atau dengan menabung mereka bisa berliburan ke tempat yang mereka idamkan,'' ujar Indri.
Hal penting lain dalam mendidik kebiasaan menabung pada anak adalah memberikan penghargaan atau sanksi. Penghargaan menjadi penting agar anak merasa yang mereka lakukan mendapat perhatian. Penghargaan misalnya bisa berupa liburan ke tempat yang diinginkan anak apabila tabungan mereka mencapai target yang ditetapkan.
Selain itu, memberi sanksi kepada anak yang boros juga perlu agar mereka sadar ada konsekuensi yang harus diterima bila berbuat tidak baik. Sangsi misalnya bisa berupa pengurangan uang jajan.
Terlepas dari semua itu, yang tidak kalah penting saat melatih kebiasaan menabung pada anak adalah dengan memberikan teladan. Orang tua tidak boleh hanya bisa mengajarkan tetapi juga mesti melakukan. Indri mengatakan Anak yang memiliki orang tua hobi belanja biasanya akan kesulitan melatih sifat hemat. “Gaya hidup orang tua sangat mempengaruhi kebiasaan anak,” ujarnya.
Iar iarbhír anseo
Tidak ada komentar:
Posting Komentar